Selasa, 23 April 2019

PENGOLAHAN KELAPA SAWIT

Pengertian
Kelapa sawit (Elaeis guineensis) adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar, sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit kedua dunia setelah malaysia. Di Indonesia penyebarannya di daerah Aceh, Pantai Timur Sumatra, Jawa, sulawesi, dan Kalimantan.
Minyak sawit dapat digunakan untuk begitu beragam peruntukannya karena keunggulan sifat yang dimilikinya, yaitu tahan oksidasi dengan tekanan tinggi, mampu melarutkan bahan kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut lainnya, mempunyai daya lapis yang tinggi dan tidak menimbulkan iritasi pada tubuh dalam bidang kosmetik. Bagian yang paling populer untuk diolah dari kelapa sawit adalah buah. Bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi bahan baku minyak goreng dan berbagai jenis turunannya. Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga diolah menjadi bahan baku margarin.
Tahapan Pengolahan
Tandan buah segar (TBS) yang dipanen di kebun diangkut ke lokasi pabrik minyak sawit dengan menggunakan truk. Sebelum dimasukkan ke dalam Loading Ramp, tandan buah segar tersebut harus ditimbang terlebih dahulu pada jembatan penimbangan (weighing bridge). Perlu diketahui bahwa kualitas hasil CPO (Crude Palm Oil) yang diperoleh sangat dipengaruhi oleh kondisi buah (TBS) yang diolah dalam pabrik, sedangkan proses pengolahan dalam pabrik hanya berfungsi menekan kehilangan di dalam pengolahannya, sehingga kualitas hasil tidak semata-mata tergantung dari TBS yang masuk ke dalam pabrik. Secara garis besar diagram alir dari proses pengolahan kelapa sawit dapat dilihat pada gambar 1 dibawah.
Informasi diagram alir tersebut sebagai berikut :
Gambar 1. Diagram alir proses pengolahan kelapa sawit

Perebusan
Tandan buah segar setelah ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam lori rebusan yang terbuat dari plat baja berlubang-lubang (cage) dan langsung dimasukkan ke dalam sterilizer, yaitu bejana perebusan yang menggunakan uap air yang bertekanan antara 2.2 sampai 3.0kg/cm2. Proses perebusan ini dimaksudkan untuk mematikan enzim-enzim yang dapat menurunkan kualitas minyak.
Di samping itu, itu juga dimaksudkan agar buah mudah lepas dari tandannya dan memudahkan pemisahan cangkang dan inti dengan keluarnya air dari biji. Proses ini biasanya berlangsung selama 90 menit dengan menggunakan uap air bertekanan. Dengan proses ini dapat dihasilkan kondensat yang mengandung 0.5% minyak ikan pada temperatur tinggi. Kondensat ini kemudian dimasukkan ke dalam fat pit. Tandan buah yang sudah direbus dimasukkan ke dalam thresher dengan menggunakan hoisting crane.
Perontokan Buah Dari Tandan
Pada tahap ini, buah yang masih melekat pada tandannya akan dipisahkan dengan menggunakan prinsip bantingan sehingga buah tersebut terlepas kemudian ditampung dan dibawa oleh fit conveyor ke digester. Tujuannya untuk memisahkan brondolan (fruitlet) dari tangkai tandan. Alat yang digunakan disebut thresher dengan drum berputar (rotary drum thresher). Hasil stripping tidak 100%, artinya masih ada brondolan yang melekat pada tangkai tandan, hal ini yang disebut dengan USB (Unstripped Bunch). Untuk mengatasi hal ini, maka dipakai sistem “Double Threshing”. Sistem ini bekerja dengan cara janjang kosong/EFB (Empty Fruit Bunch) dan USB yang keluar dari Thresher pertama, tidak langsung dibuang, tetapi masuk thresher kedua yang selanjutnya EFB dibawa ke tempat pembakaran (incinerator) dan dimanfaatkan sebagai produk sampingan.
Pengolahan Minyak dari Daging Buah
Brondolan buah (buah lepas) yang dibawa oleh fruit conveyor dimasukkan ke dalam Digester atau peralatan pengaduk. Didalam alat ini dimaksudkan supaya buah terlepas dari biji. Dalam proses pengadukan (digester) ini digunakan uap air yang temperaturnya selalu dijaga agar stabil antara 800 - 900C. Setelah massa buah dari proses pengadukan selesai kemudian dimasukkan ke dalam alat pengepresan (screw press) agar minyak keluar dari biji dan fibre. Untuk proses pengepresan ini perlu tambahan panas sekitar 10% s/d 15% terhadap kapasitas pengepresan. Dari pengepresan tersebut akan diperoleh minyak kasar dan ampas serta biji.
Sebelum minyak kasar tersebut ditampung pada crude oil tank harus dilakukan pemisahan kandungan pasir sand trap yang kemudian dilakukan penyaringan (vibrating screen). Sedangkan ampas dan biji yang masih mengandung minyak (oil sludge) dikirim ke pemisahan ampas dan biji (depericarper).
Dalam proses penyaringan minyak kasar tersebut perlu ditambahkan air panas untuk melancarkan penyaringan minyak tersebut. Minyak kasar (crude oil) kemudian dipompa ke dalam decanter guna memisahkan solid dan liquid. Pada fase cair yang berupa minyak, air dan massa jenis ringan, ditampung pada continuous setting tank, minyak dialirkan ke oil tank dan pada fase berat (sludge) yang terdiri dari padatan terlarut ditampung ke dalam sludge tank yang kemudian dialirkan ke sludge separator untuk memisahkan minyaknya.

Proses Pemurnian Minyak
Minyak dari oil tank kemudian dialirkan ke oil purifier untuk memisahkan kotoran/solid yang mengandung kadar air. Kemudian melalui sarvo balance, maka minyak sawit dipompakan ke tangki timbun (oil storage tank).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Mengolah Air Sungai Menjadi Air Demin untuk Air Umpan Boiler di PLTU

Apa itu air demin? Apa itu PLTU? Bagaimana proses pengolahan air sungai menjadi air demin? Simak penjelasannya di bawah ini. Apa itu Air Dem...